Survei Status Gizi Indonesia 2022 menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 21.6%. Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang upaya penaganannya menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan Kesehatan di Indonesia. Berdasarkan RPJMN 2019-2014, Indonesiamemiliki target pernurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024.

Gambaran kejadian stunting di Jawa Tengah menurut SSGI 2022 adalah 20,8%, hal ini menujukkan penurunan prevalensi sebesar 0,1% dari tahun 2021. Meski demikian, prevalensi tersebut masih jauh dari target nasional penurunan stunting.

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting, percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara
holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan.

Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dan Sosial merupakan salah satu wujud 8 aksi konvergensi stunting karena melibatkan lintas sektor untuk bergerak bersama-sama mengentaskan stunting di Indonesia. Setiap kabupaten.kota di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah diharapkan memiliki dokumen strategi
komunikasi perubahan perilaku dan sosial sebagai acuan dan pedoman pengentasan stunting melaui pendekatan perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi.

Oleh karena itu, UNICEF dan UNDIP melakukan pendampingan penyusunan maupun perbaikan dokumen strategi komunikasi perubahan perilaku dan sosial di 4 kabupaten/kota terpilih di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Kudus, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin – Selasa, 13 – 14 November 2023 dengan fasilitator dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah, Tim TPPS Provinsi Jawa Tengah.